1. Salar De Uyuni, Bolivia
Inilah Salar de Uyuni, dataran garam terbesar di dunia seluas 10.582 kilometer sekaligus cermin alam terbesar di dunia. Terletak di antara Potosi dan Oruro, dekat puncak Pegunungan Andes, Bolivia dataran garam ini terbentuk oleh beberapa danau prasejarah, yang berubah bentuk sekitar 30.000 sampai 42.000 tahun yang lalu. Permukaannya tertutup lapisan garam setinggi beberapa kaki, menjadikan dataran ini tetap kering sepanjang tahun.
Permukaannya yang datar sempurna dan jernih memantulkan refleksi langit dan awan di atasnya, menghasilkan pemandangan yang mengagumkan bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Meskipun dari gambar terlihat sangat panas, sebenarnya suhu di Salar de Uyuni cukup hangat, hanya berkisar antara 13 derajat sampai 21 derajat celcius. Setiap tahun para turis berdatangan ke Salar de Uyuni untuk menyaksikan fenomena cermin raksasa tersebut. Selain bercermin di sana pengunjung Salar de Uyuni juga berkesempatan untuk menyaksikan kawanan burung flamingo merah muda yang memang menjadikan kawasan dataran garam ini sebagai habitat mereka.
2. Gletser Mendenhall, Juneau, Alaska
Gletser Mendenhall adalah gletser sepanjang 12 mil yang terletak di Lembah Mendenhall. Tempat ini terletak hanya 12 mil dari pusat kota Juneau di Alaska Tenggara. Secara federal dilindungi sebagai bagian dari Kawasan Rekreasi Gletser Mendenhall, sebuah unit dari Hutan Nasional Tongass. Gletser ini awalnya memiliki dua nama, Sitaantaagu ("Glacier Behind the Town") dan Aak'wtaaksit ("Glacier Behind Little Lake").
Gua Es ada di dalam gletser, hanya bisa diakses oleh orang-orang yang ingin berkayak, lalu mendaki es di atas gletser. Namun, gletser ini mencair dengan cepat seiring pemanasan global memanas samudra dan suhu meningkat.
3. Lavender Fields, France
Di sebuah wilayah di Plateau de Valensole dan Plateau de Sault di daerah Provence, Perancis terkenal dengan hamparan kebun lavendernya yang luas.Anda akan memandang hamparan berwarna ungu sejauh mata memandang dan tentu dengan wangi lavender yang khas.
Bunga ini mekar pada bulan Juni hingga Agustus setiap tahunnya pada musim panas dan juga tergantung curah hujan di setiap musim.Warna, tekstur, dan aroma lavender merangkum bagi banyak esensi di Provence. Anda dapat menikmati kebun lavender dengan mobil, dengan sepeda atau berjalan kaki.
Lavender juga diolah untuk menjadi minyak, esens, parfum, sabun, dan untuk berbagai pengobatan lainnya.Berikut ini bawah ini hamparan kebun lavender di wilayah Provence, Perancis.
4. Seljalandsfoss, Islandia
Salah satu air terjun terkenal di Islandia yaitu Seljalandsfoss. Air terjun ini memiliki pemandangan yang memesona lengkap dengan hamparan sawah hijau dan tebing yang kokoh. Pemandangan ini berhasil menghipnotis siapapun yang melewati kawasan ini dengan berhenti di sepanjang jalan sembari menikmati sunset yang indah.
Air terjun ini juga memiliki beragam sudut yang sangat bagus untuk mengabadikan keindahannya. Oleh karena itu, tidak heran lagi jika banyak sekali orang yang melakukan kegiatan foto di tempat tersebut.
Ketinggian Air Terjun Seljalandsfoss adalah sekitar 60 meter. Disekitaran air terjun ini banyak sekali tumbuh bunga atau tumbuhan liar yang ada di rerumputan. Percikan air dari air terjun tersebut membuatnya tumbuh dengan suburnya. Ketika mengunjungi tempat ini, maka dapat waktu yang diperlukan hanya sekitaran 15 hingga 30 menit. Akan tetapi, tidak jarang pula wisatawan yang menghabiskan waktu hingga 1 jam karena berhenti pada spot-spot tertentu yang memiliki keindahan pemandangan yang luar biasa.
5. Green Dragon Pub, Selandia Baru
Kamu masih ingat dengan film Lord of The Ring dan The Habbit? Di film itu diceritakan beberapa orang hobbit seperti Bilbo Baggins dan Froddo Baggins.
Mereka berasal dari sebuah kota yang bernama Shire. Di desa tersebut terdapat rumah-rumah yang unik, mungil dan lucu.
Di selandia baru, Kamu akan bisa melihat suasana seperti di film Lord of The Ring dan The Hobbit karena memang sebagian besar tempat syuting film ini dilakukan di negara tersebut, khususnya di Desa Hobbiton, Matamata, North Island, Selandia Baru.
Hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari rumah-rumah mungil para Hobbit, kita pun sampai di the Green Dragon Pub, tempat Frodo Baggins, Sam Gamgee, Meriadoc Brandybuck dan Peregrin Took tempat berkumpul. Pub para Hobbit itu, sungguh unik! Lengkap dengan rumah kecil, kincir air, jembatan batu dan bangunan utama, pub dengan suasana persis seperti di film, anda dibuat seperti berdiri di depan film tiga dimensi, bahkan seperti ditarik ke dalam layar lebar, masuk ke dunia tempat tinggal para Hobbit.
Di the Green Dragon Pub anda bisa memesan minuman para Hobbit seperti Sackville Cider, Oak Barton Ale and Southfathing Ginger Ale. Jangan lupa untuk mencoba kue khas para Hobbit, seed cake yang rasanya membuat anda seperti sedang bersantai dan tertawa bersama Frodo Baggins.
Inilah Salar de Uyuni, dataran garam terbesar di dunia seluas 10.582 kilometer sekaligus cermin alam terbesar di dunia. Terletak di antara Potosi dan Oruro, dekat puncak Pegunungan Andes, Bolivia dataran garam ini terbentuk oleh beberapa danau prasejarah, yang berubah bentuk sekitar 30.000 sampai 42.000 tahun yang lalu. Permukaannya tertutup lapisan garam setinggi beberapa kaki, menjadikan dataran ini tetap kering sepanjang tahun.
Permukaannya yang datar sempurna dan jernih memantulkan refleksi langit dan awan di atasnya, menghasilkan pemandangan yang mengagumkan bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Meskipun dari gambar terlihat sangat panas, sebenarnya suhu di Salar de Uyuni cukup hangat, hanya berkisar antara 13 derajat sampai 21 derajat celcius. Setiap tahun para turis berdatangan ke Salar de Uyuni untuk menyaksikan fenomena cermin raksasa tersebut. Selain bercermin di sana pengunjung Salar de Uyuni juga berkesempatan untuk menyaksikan kawanan burung flamingo merah muda yang memang menjadikan kawasan dataran garam ini sebagai habitat mereka.
2. Gletser Mendenhall, Juneau, Alaska
Gletser Mendenhall adalah gletser sepanjang 12 mil yang terletak di Lembah Mendenhall. Tempat ini terletak hanya 12 mil dari pusat kota Juneau di Alaska Tenggara. Secara federal dilindungi sebagai bagian dari Kawasan Rekreasi Gletser Mendenhall, sebuah unit dari Hutan Nasional Tongass. Gletser ini awalnya memiliki dua nama, Sitaantaagu ("Glacier Behind the Town") dan Aak'wtaaksit ("Glacier Behind Little Lake").
Gua Es ada di dalam gletser, hanya bisa diakses oleh orang-orang yang ingin berkayak, lalu mendaki es di atas gletser. Namun, gletser ini mencair dengan cepat seiring pemanasan global memanas samudra dan suhu meningkat.
3. Lavender Fields, France
Di sebuah wilayah di Plateau de Valensole dan Plateau de Sault di daerah Provence, Perancis terkenal dengan hamparan kebun lavendernya yang luas.Anda akan memandang hamparan berwarna ungu sejauh mata memandang dan tentu dengan wangi lavender yang khas.
Bunga ini mekar pada bulan Juni hingga Agustus setiap tahunnya pada musim panas dan juga tergantung curah hujan di setiap musim.Warna, tekstur, dan aroma lavender merangkum bagi banyak esensi di Provence. Anda dapat menikmati kebun lavender dengan mobil, dengan sepeda atau berjalan kaki.
Lavender juga diolah untuk menjadi minyak, esens, parfum, sabun, dan untuk berbagai pengobatan lainnya.Berikut ini bawah ini hamparan kebun lavender di wilayah Provence, Perancis.
4. Seljalandsfoss, Islandia
Salah satu air terjun terkenal di Islandia yaitu Seljalandsfoss. Air terjun ini memiliki pemandangan yang memesona lengkap dengan hamparan sawah hijau dan tebing yang kokoh. Pemandangan ini berhasil menghipnotis siapapun yang melewati kawasan ini dengan berhenti di sepanjang jalan sembari menikmati sunset yang indah.
Air terjun ini juga memiliki beragam sudut yang sangat bagus untuk mengabadikan keindahannya. Oleh karena itu, tidak heran lagi jika banyak sekali orang yang melakukan kegiatan foto di tempat tersebut.
Ketinggian Air Terjun Seljalandsfoss adalah sekitar 60 meter. Disekitaran air terjun ini banyak sekali tumbuh bunga atau tumbuhan liar yang ada di rerumputan. Percikan air dari air terjun tersebut membuatnya tumbuh dengan suburnya. Ketika mengunjungi tempat ini, maka dapat waktu yang diperlukan hanya sekitaran 15 hingga 30 menit. Akan tetapi, tidak jarang pula wisatawan yang menghabiskan waktu hingga 1 jam karena berhenti pada spot-spot tertentu yang memiliki keindahan pemandangan yang luar biasa.
5. Green Dragon Pub, Selandia Baru
Kamu masih ingat dengan film Lord of The Ring dan The Habbit? Di film itu diceritakan beberapa orang hobbit seperti Bilbo Baggins dan Froddo Baggins.
Mereka berasal dari sebuah kota yang bernama Shire. Di desa tersebut terdapat rumah-rumah yang unik, mungil dan lucu.
Di selandia baru, Kamu akan bisa melihat suasana seperti di film Lord of The Ring dan The Hobbit karena memang sebagian besar tempat syuting film ini dilakukan di negara tersebut, khususnya di Desa Hobbiton, Matamata, North Island, Selandia Baru.
Hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari rumah-rumah mungil para Hobbit, kita pun sampai di the Green Dragon Pub, tempat Frodo Baggins, Sam Gamgee, Meriadoc Brandybuck dan Peregrin Took tempat berkumpul. Pub para Hobbit itu, sungguh unik! Lengkap dengan rumah kecil, kincir air, jembatan batu dan bangunan utama, pub dengan suasana persis seperti di film, anda dibuat seperti berdiri di depan film tiga dimensi, bahkan seperti ditarik ke dalam layar lebar, masuk ke dunia tempat tinggal para Hobbit.
Di the Green Dragon Pub anda bisa memesan minuman para Hobbit seperti Sackville Cider, Oak Barton Ale and Southfathing Ginger Ale. Jangan lupa untuk mencoba kue khas para Hobbit, seed cake yang rasanya membuat anda seperti sedang bersantai dan tertawa bersama Frodo Baggins.
Komentar
Posting Komentar